Oleh Rissa Indrasty
Pada acara ini menampilkan dan menjual karya – karya seniman maestro batik nusantara terkenal, seperti Tatik Sri Hatta, Dudung batik Tye Dye, Darajat, Cahyo dan seniman lainnya.
Selain batik, acara ini juga menghadirkan kain songket dan kain tenun, “Jadi, inti acara ini sebenarnya mengangkat kain nusantara.”, ungkap ketua acara, Desay Safitri, saat ditemui di acara kemarin (27/02/26).
Pengunjung yang hadir pada acara ini tidak hanya disuguhkan dengan batik, tapi juga kegiatan Talkshow, Workshop dan Music performance.
Pengunjung yang hadir pada acara ini tidak hanya disuguhkan dengan batik, tapi juga kegiatan Talkshow, Workshop dan Music performance.
Kegiatan Talkshow sendiri di isi oleh orang yang paham betul mengenai motif, antara lain Zaenal songket, yang merupakan designer, seniman songket dan pendiri APPMI.
Cinta palsu kita terhadap batik, motif batik, industri batik nusantara,merupakan tema – tema talkshow yang dihadirkan untuk menambah pengetahuan masyarakat ,
“jadi, kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat agar paham, batik bukan hanya sekedar motif, tapi batik itu benar – benar proses mengerjakan batik itu sendiri , dimana batik dinamakan batik setelah kain bertemu malam, malam adalah cairan yang berada di dalam canting untuk membatik” , jelas Desay.
Lalu, Desay juga mengungapkan pada kegiatan talkshow masyarakat juga diberikan pengetahuan cara membedakan batik asli dan batik palsu,
“Simple nya batik asli motif antara kain depan dan belakang atau bolak – balik sama, tapi jika batik printing hanya satu sisi warna dan belakang nya putih. Pada segi motif juga bisa dilahat, jika batik tulis motifnya berantakan tidak beraturan, jika printing sudah di atur, dimana jarak dan gambar sudah di atur sama persis. Jika batik printing terlalu sempurna untuk motif, misalnya motif kupu – kupu pasti sama persis seperti kupu –kupu.
Jika motif kupu – kupu langsung dari tangan pengrajin itu berbeda, karena tangan dari masing – masing pengrajin itu berbeda. Jangan pernah tertipu hanya karena motif batik atau hanya suka motif. Harga juga tidak menjadi patokan sebuah batik adalah batik tulis atau batik printing. Jadi harus benar – benar paham.”
Lalu, untuk kegiatan workshop yaitu pengerjaan batik dari putra – putri batik nusantara. Jadi, masyarakat dapat belajar batik secara langsung menggunakan kain, cairan malam, canting, dimana masyarakat dapat secara bebas menciptakan motif sendiri.Acara ini diikuti seniman batik, pengrajin batik, dan adapula pedagang batik.
Menurut Desay, seniman adalah yang menciptakan motif, pengrajin adalah mengerjakan batik. Batik adalah facebooknya orang jaman dahulu,diamana ketika sedih menulis, tapi menggunakan malam, misalnya sedih digambarkan seperti titik – titik air mata lalu yang akhirnya diberi nama.
Jika bahagia membuat batik lagi, batik adalah ungkapan hati yang diberi nama sidomukti misalnya. Jadi seniman adalah orang yang menciptakan motif yang selanjutnya dikerjakan oleh pengrajin batik dan kemudia dijual oleh para pedagang.
Batik pada acara ini selain batik yang dibuat langsung dari cairan malam tapi ada pula batik printing. Acara ini sebenarnya di spesialisasi untuk menolak batik palsu, jadi harus batik tulis, minimal cap.
Tapi jika teman –teman seniman dan pengrajin batik yang ingin ikut dan membuka booth pada acara ini juga bisa, dengan datang ke kantor atau telefon, lalu mendaftar tapi dikenakan biaya pendaftaran untuk sewa stand dan dengan syarat prodaknya batik.
Antusias pengunjung selama 4 hari kebelakang kurang telah mencapai 8 ribuan dan animo penjualan sangat tinggi. Satu booth minimal terjual 25 kain dalam satu hari, dalam sehari booth batik memperoleh 80 juta hingga 160 juta di masing – masing booth.
Pengunjung event ini dari seluruh indonesia, seperti medan, sambas , dari blitar, purworejo, yogya di sebarkan dimedia sosial. Lalu, diikuti oleh dinas – dinas jadi sudah tahu event tahunan ini. Ada pula pengunjung dari mancanegara , seperti jepang , korea, piliphin, Chilli.
Festival ini diadakan 2 tahun sekali dengan rangkaian tiga pameran pameran besar yaitu Festival Batik bordir (batik dilihat dari kacamata industri dan bisnis) dan nusantara , Carnival adikarya nusantara (batik dilihat sebagai busana sehari – hari masyarakat indonesia) dan Gala seni batik nusantara.
Festival batik bordir dan tenun nusantara akan dilakanakan pada 27 April – 1 mei mendatang, yang merupakan event ke – 7 dari rangkaian acara. Harapannya akan batik untuk masyarakat. Desay berharap bahwa Ia ingin menduniakan batik dan dunia mengenal batik.
0 komentar:
Posting Komentar